Lembaga perfilman Sinematek Indonesia telah merilis kembali film klasik karya Usmar Ismail, "Lewat Djam Malam" pada 18 Juni 2012.
"Hasil restorasi dan digitalisasi film itu 90 persen mendekati aslinya," kata Direktur Utama Sinematek Indonesia, Berthy Ibrahim, dalam jumpa pers penyelamatan Film "Lewat Djam Malam" di Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail (PPHUI) Jakarta, Senin.
Rangkaian film yang diproduksi pada 1954 itu akan diputar di jaringan bioskop 21 Cineplex dan Blitzmegaplex di sejumlah kota di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya mulai 21 Juni.
"Lewat Djam Malam" merupakan salah satu judul film Indonesia koleksi Sinematek Indonesia yang sukses direstorasi. Sementara masih terdapat 413 judul film Indonesia lain yang saat ini dalam kondisi rusak berat dan ringan.
Pengamat film, JB Kristanto, mengatakan "Lewat Djam Malam" diproduksi atas ambisi Djamaludin Malik, yang juga produser film itu, untuk bertarung di ajang Festival Film Asia pada 1955.
"Namun, karya dalam film sepenuhnya diserahkan kepada Usmar Ismail sebagai sutradara," kata JB Kristanto.
Kristanto mengatakan hingga 1954 Usmar Ismail hanya mengakui dua film sebagai karyanya, "Lewat Djam Malam" dan "Darah dan Doa" atau The Long March (1950).
"Di kedua film itu, Usmar Ismail tidak berkompromi dengan pasar, tapi mengemukakan pandangan pribadi yang bersifat kritik sosial," kata Kristanto.
Sumber: Antara.com
No comments:
Post a Comment